MSM TV, Jakarta – Ani Vegda, M.Si, PSI seorang psikolog dalam tulisannya di WAG Orangtua Hebat 3, dengan topik “:The Power Of Sedekah” Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain”: (Yang diberikan oleh tangan kanan, tidak perlu diketahui tangan kiri-red).
Ketika kita bersedekah dengan tulus ikhlas, kata Ani mengawali tulisannya maka akan ada perasaan bahagia dan rasa berkelimpahan yang muncul. Perasaan bahagia dan berkelimpahan ini lalu bergaung ke semesta. Frekuensi dari perasaan kita lalu nyambung ke semesta dan Sang Maha Berkelimpahan dan Sang Maha Murah. Rasa bahagia, rasa syukur, rasa berkelimpahan itu akan menarik rasa yang sama dari semesta.
Melansir pada halaman Kemenag, Sedekah adalah pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridha Allah SWT dan pahala semata. “The Power Of sedekah” seperti topik yang dikemukakan Ani Vegda, M.Si, PSI ini, merupakan orang yang paling kuat dan paling dahsyat merupakan orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya sehingga sedekah yang dilakukannnya bersih dan tulus Ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Ani Vegda, M.Si, PSI Psikolog yang sering menjadi nara sumber diberbagai seminar terkait bidangnya ini, menceriterakan bahwa dalam beberapa waktu yang lalu saya kedatangan tamu seorang sahabat ujar Ani. Kedatangannya ternyata punya maksud. Setibanya dirumah lanjut Ani, ia memberikan beberapa bungkusan. Isinya tas, sepatu bermerek terkenal, jam tangan, lalu obat gosok impor.
Bungkusan-bungkusan itu pun lalu diberikan kepada saya sebagai hadiah untuk anak saya pada saat kenaikan kelas. Saya terkagum – kagum sejenak karena tidak percaya dengan pemberian dari sahabat saya tersebut. Lalu buru-buru saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih dan rasa syukur saya.
Sependek pemahaman saya, itulah makna sesungguhnya bersedekah pikir Ani. Dari kejadian tersebut diatas, mengingatkan saya lanjut Ani, apa yang diungkapkan oleh Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul, yang sekaligus pemilik perusahaan keluarga itu.
Ia pernah mengatakan bahwa dengan memberi dia tidak serta merta menjadi miskin. Milyuner sekaligus pendiri Grup Mayapada, Dato Sri Tahir, pun pernah mengatakan hal yang sama. Mereka adalah contoh sosok-sosok murah hati yang tidak pernah berhenti bersedekah dan berdonasi.
Harta mereka juga tak pernah surut karena donasi milyaran yang mereka berikan. Inilah salah satu keajaiban memberi dan bersedekah. (semakin banyak kita bersedekah, semakin banyak pula yang kita terima balasannya dari Tuhan – red).
Ketika kita bersedekah dengan tulus ikhlas, maka akan ada perasaan bahagia dan rasa berkelimpahan yang muncul. Perasaan bahagia dan berkelimpahan ini lalu bergaung ke semesta. Frekuensi dari perasaan kita lalu nyambung ke semesta dan Sang Maha Berkelimpahan dan Sang Maha Murah. Rasa bahagia, rasa syukur, rasa berkelimpahan itu akan menarik rasa yang sama dari semesta. Ketika frekuensi itu kembali kepada kita, maka kita pun akan dilimpahi oleh kebahagiaan, kelimpahan, dan kebaikan. Menghitung apa yang kita berikan. Jangan pernah membayangkan pahala, karena itu pamrih. Sekecil apa pun itu. Tapi, tumbuhkan rasa syukur dan bahagia saat kita memberi, sehingga kita akan mendapatkan kelimpahan, entah bagaimanapun caranya. Semakin banyak memberi, akan semakin banyak menerima.
Ada 7 Manfaat Sedekah Bagi Kehidupan manusia,(Merdeka.Com)
1. Menghindar dari Marabahaya
2. Membuka Pintu Rezeki
3. Memperpanjang Umur
4. Menyembuhkan Penyakit
5. Melipat Gandakan Rezeki
6. Sebagai Naungan di Hari Kiamat
7. Menghapus Dosa
DICIPTAKAN UNTUK MEMBERI SEDEKAH (Kis.9:36-43, Amsal 11:24) Memberi uang kepada pengemis, membantu korban bencana alam, mengirimkan bantuan makanan bagi keluarga yang membutuhkan dan sebagainya. Mungkin ini adalah beberapa contoh kegiatan atau ide yang muncul ketika kita mendengar kata ‘sedekah’.
Dan tidak jarang orang melakukannya agar amal ibadahnya diterima oleh Tuhan. Tetapi tidak demikian dengan iman Kristen. Dalam pengertian iman Kristen, sedekah adalah wujud iman yang dinyatakan dalam bentuk perbuatan baik kepada sesama, tanpa mengharapkan balas jasa apapun, termasuk perkenanan Tuhan.
Sebaliknya, kita memberi sedekah karena Tuhan telah memberikan yang terbaik dalam hidup kita, yaitu Anak Tunggal-Nya, Yesus Kristus. Karena itu, sedekah ialah wujud kasih yang dirasakan oleh orang yang hidupnya telah ditebus oleh Kristus. Sebagai bentuk ungkapan kasih dan terima kasihnya kepada Tuhan, ia menyatakan bakti kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Inilah yang terjadi dalam hidup Tabita (Dorkas). Dan iman yang disertai dengan perbuatan baik itu memberi bekas yang mendalam dan dampak yang luas. Tidak heran ketika Tabita meninggal dunia, para janda di Yope yang merasakan perbuatan baiknya “datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup” (ay.39).
Ternyata, semasa hidupnya, Tabita sering membuatkan baju untuk para janda di Yope yang memang pada waktu itu hidup sederhana. Tabita melakukan karya kasih ini dengan tekun sampai akhir hidupnya. Itulah sebabnya, banyak lembaga menamai kegiatan mereka ‘Dorkas’ atau ‘Tabita’ untuk merujuk kepada pelayanan yang meringankan beban sesama.
Marilah kita berlomba untuk memberikan sedekah kepada orang lain, keluarga, anak, tetangga, sahabat kita himbau Ani Vegda, M.Si, PSI. Bersedekah tanpa pamrih. Niscaya kita akan terhubung dengan keberlimpahan semesta dan Sang Maha Murah yang siap mendatangkan kelimpahan dalam hidup kita. Tak seorang pun akan jatuh miskin karena bersedekah atau memberi. Jangan pernah mengingat-ingat saat kita memberi. Tapi jangan pernah melupakan pada apa yang kita terima. Selamat bersedekah tutup Ani, (Ring-o)