Romo Daniel Villanueva SJ, Koordinator Umum Federasi Internasional Fe y Alegría dan Pilar Lopez Dafonte, Divisi Internasionalisasi Fe y Alegria di Asia-Pasifik dan Penasihat Fe y Alegria Kamboja, disambut oleh SD Kanisius Kenalan Cabang Magelang

39
0

MSM TV, Jakarta – Federasi Internasional Fe y Alegría adalah sebagai gerakan pendidikan kerakyatan dan promosi sosial yang lahir dan didorong oleh pengalaman Iman Kristiani, dalam menghadapi situasi ketidakadilan, berkomitmen pada proses historis sektor kerakyatan dalam pembangunan masyarakat yang adil dan bersaudara dan berpusat di Kolumbia.

Kunjungan kedua kalinya Romo Daniel di dampingi Direktur Yayasan Kansius Romo J. Heru Hendarto, SJ dan diterima Romo Danang Bramasti, SJ serta Kepala Cabang kanisius Yogyakarta Nur Sukapti ini adalah bersamaan Seminar Internasional JESEDU-Jogja2024 yang berlansung dari 24-28 Juni 2024 di De Britto College di Yogyakarta.

Ketika nemasuki SD Kanisius Kenalan Romo Dani dan Pillar di sambut dengan jabat tangan siswa-siswi dengan penuh riang dan gembira. Selanjutnya diminta untuk cuci tangan dari air kendi yang bersumber dari 3 mata air di sekitar sekolah dalam radius 500 meter hingga 2 km.

Mereka disambut dengan pemasangan selempang batik ecoprint karya siswa-siswi SD Kansius Kenalan dan alunan gamelan serta drama siswa-siswi SD Kanisius Kenalan dengan judul Antonius Sokariyo seorang katekis kedua setelah katekis pertama yakni Barnabas Sarikrama. Drama ini mengisahkan kisah perkembangan iman Katolik didaerah setempat. Siswa-siswi SD KanisiusKenalan ini menampilkan sendratari bagian relief Kapijataka dengan lakon Maharaja KapiJataka yang mengisahkan kebaikan hati raja monyet. Romo Dani dan Pillar sungguh sangat senang dan berinteraksi langsung dengan siswa-siswi dan juga saling bertanya.

Romo Dani mengatakan mereka berada dalam situasi yang sangat mirip dengan sekolah-sekolah tempatnya bersekolah dahulu. “Mereka berbicara dalam bahasa lain. Sama sepertimu. Sekolah-sekolah yang di Amerika Latin juga sama seperti ini kondisinya di atas gunung dengan lingkungan alam seperti ini kurang lebih mirip mirip ujar Romo Dani.

Menurut sayasambung romo lagi, salah satu hal yang sangat spesifik dari sekolah adalah bahwa sekolah tersebut berbasis Komunitas. Jadi orang tua dan masyarakat terlibat sepenuhnya dengan sekolah. Jadi sebenarnya ini adalah proyek pendidikan seluruh masyarakat,” terang Romo Dani dan menambahkan bahwa mereka pemilik sekolah dan mereka sangat menginginkannya.

Menurut Romo Dani, pendidikan yang berbasis komunitas ini adalah disebutbnya sebagai pendidikan kerakyatan. Artinya, pendidikan yang mereka miliki. Mereka memberdayakan anak-anak dengan masa depan mereka sendiri. Jadi ada intensionalitas yang kuat pada pendidikan tutup Romo Daniel Villanueva SJ. (Ring-o)

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran berita SuaraMabes.com di WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFTbjqLo4hlGdXlRr1u. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.