MSM TV, Sambas – E-Katalog Waterfront Sambas menyisakan kenangan dan mimpi indah bagi warga masyarakat kabupaten Sambas, kegiatan pembangunan waterfront Sambas yang menjadi keinginan warga masyarakat kabupaten Sambas untuk menikmati suasana sungai Sambas dengan icon kraton Sambas dan lokasi geretak sabok yang menjadi kota Sambas terkenal sepanjang masa dengan lagu daerah nya geretak sabok, Kamis 17/8/2023.
Keraton Alwatzikhoebillah Sambas merupakan daya tarik wisata sejarah yang berbasis masyarakat lokal berlokasi di Desa Dalam Kaum Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Keraton Alwatzikhoebillah Sambas terletak di tepi Muara Ulakan simpang tiga pertemuan sungai Sambas Kecil, Subah, Teberau.
E-katalog Waterfront Semangkin Membuat Pupus Harapan warga Masyarakat Kabupaten Sambas. Pemerintah provinsi Kalimantan Barat dengan kepeduliannya mengingat Sambas merupakan kota sejarah dalam perkembangan dan kebudayaan serumpun Melayu hingga menganggarkan dana APBD tahun anggaran 2022 provinsi untuk membangun waterfront di kawasan tepian sungai sambas kecil di persimpangan sungai subah, teberau.
Tim investigasi dari bebagai LSM lokal maupun nasional serta wartawan yang tergabung di IWO INDONESIA (IWOI) DPW Kalimantan Barat, juga memantau dan melihat pembangunan tersebut, namun sangat disayangkan yang dimana dari pantauan tim instivigasi di lapangan melihat kegagalan pembangunan tersebut gagal terwujud dan bisa menimbulkan luka yang mendalam bagi warga masyarakat Sambas, dari mulai dampak sosial yang di timbulkan oleh pembangunan tersebut yang menurut informasi sempat menelan korban jiwa dari pihak pekerja (Buruh) yang bekerja, saat sedang mandi di sungai Sambas di lokasi proyek pembangunan Waterfront dan juga dampak lingkungan yang saat ini pekerjaan tersebut terbengkalai serta menyeret beberapa oknum ASN dan oknum penyedia jasa serta konsultan suvervisi, yang saat ini telah menjadi tersangka di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat.
Sungguh harapan warga masyarakat Sambas kembali pupus yang ke dua kali nya saat pembangunan waterfront tahap 1 belum selesai dan menjadi polemik di pemerintahan provinsi Kalimantan Barat.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencoba untuk melakukan pembangunan waterfront di awal Tahun Anggaran 2023, Sub Bidang Cipta Karya mengajukan kembali serta melanjutkan pembangunan waterfront dengan melelang kegiatan tersebut melalui sistem E- katalog Waterforn di LPSE ULP Kalimantan Barat sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kabupaten Sambas.
Namun lagi-lagi kegiatan tersebut, di hentikan dan oleh kepala daerah gubenur Kalimantan Barat H. Sutranidji, SH.M.hum., (menguktif berita saat Gubenur menyayangkan sistem E-katalog Waterforn) padahal pekerjaan tersebut sedang berlangsung, disini lah apa yang di nyatakan publik sebelumnya, bau busuk lelang di dinas pekerjaan umum provinsi Kalimantan Barat menuai konterversi.
Dilihat dari kaca mata hukum, pembangunan waterfront tahap 1 yang saat itu terjadi accident roboh seta longsor nya tepian sungai Sambas kecil di kawasan keraton Sambas, hingga menyebab kerugian negara dari sumber anggaran APBD provinsi TA 2022.
Catatan: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel atau berita dan atau konten video tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita yang dimaksud dapat dikirimkan melalui email redaksi www.suaramabes.com/wakaperwil.kalbar@suaramabes.com : Terima kasih 🙏🇮🇩.
(Humas & Antar Lembaga IWOI DPW Kalbar/HEPNI JAYA KUSUMA)