MSM TV, Pesawaran – Kegiatan proyek pembangunan Tanggul dan Pagar di SMPN 29 Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran diduga kuat tidak sesuai dengan Cost Planning atau Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.
Hal ini berdasarkan hasil investigasi wartawan, kamis 26,10.2023.Di lapangan,dimana dalam pembangunan ini matrial yang di gunakan pihak kontraktor pembangunan SMPN 29,seperti untuk pengecoran tiang tembok pagar tidak menggunakan bahan split dan juga pasir kali yang di gunakan bercampur dengan tanah yang belum lakukan uji laboratorium,.
Selain itu juga untuk pembangunan tanggul di lokasi ini juga diduga tidak sesuai dengan RAB yang ada lataran penggunaan matrial Batu pihak kontraktor tidak mennggunakan Batu belah melainkan mengunakam Batu bulat yang di pasang untuk penahan tanggul didalam proyek ini.
Parahnya lagi untuk pemasangan tanggul di lokasi ini tidak dilakukan penggalian pemasangan slot untuk menahan kekuatan adanya bangunan tanggul ini. Dan jelas jauh dari kualitas kelayakan.
“Kami di sini cuma menjalankan apa perintah dari pelaksana proyek.Ya, inilah hasil pembangunanya terkait kesalah matrial yang di gunakan kami tidak tau ,”kata salah satu pekerja saat di wawancarai belum lama ini.
Lebih lanjut dirinya mengakui bahwa dalam penggunan pasir memang pihak kontraktor menyuruh untuk mengunakan pasir lokal di lokasi ini, tentunya sebagai pekerja mengikuti apa intruksi dari pihak pelaksana.
“Ya,kalau diliat sih memang hasilnya liat sendiri lah bang, kuatnya seperti apa kalau mengunakan pasir lokalan disini. Intinya kami sebagai pekerja hanya menjalankan apa yang di perintahkan oleh pelaksanan,”jelasnya.
Selain Batu bulat,pasir kali dan slup atas yang mengunakan krokos (batu kali), adukan semen nya pun tak sesuai,
WN selaku masyarakat setempat dan juga sebai wali murid, SMP 29 pesawaran yang berada di dusun teluk asuk,desa penyandingan kecamatan marga punduh, menjelaskan kepada awak media suara mabes.
“Mas proyek ini cuma bata nya aja yang bagus kalau yang lain udah lah, Sedangkan kita tau lokasi sekolah ini di kaki bukit, kalau musim hujan rentan kena longsor,liat aja ruang atas itu udah jebol semuanya, jadi kami selaku wakil murid khawatir jika pekerjaan ini asal asalan pungkasnya,
Diketahui dalam plang proyek yang terpasang kegiatan proyek ini milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran bersumber dari APBD tahun 2023 dengan nilai pagu Rp 721.374.000,00 dan sebagai kontraktor yakni dari CV. Bukit Pesagi.
Sementara itu saat di konfirmasi kepada pelaksana pekerjaan Aan , berkilah kalau material yang digunakan udah selesai begitu juga dalam pengerjaan nya.
Tapi sayang Aan tak mau menunjukkan apa yang di ucapkan nya,kepada awak media yang sedang melakukan investasi di lapangan.
konsultan pengawasan kegiatan Agung Fermando, saat di kompirmasi melalui vi WhatsApp mengatakan terkait matrial pasir,batu dan spelit sudah kami sampaikan dengan rekanan.Tapi kan memperdayakan material lokal. dirinya menyatakan bahwa dirinya membenarkan penggunaan matrial pasir mengunakan lokalan.
Saat di tanya untuk matrial pengecoran tiang tidak mengunakan batu seplit ? Agung mengakui dan membenarkan tapi namun ada sebagian tiang yang mengunakan batu seplit.
“Semua temuan kawan-kawan ini akan saya teruskan kepada pihak pelaksana mudah-mudah bisa di selesaikan dengan baik,”ucapnya.
Di tambahkan oleh Nasrum selaku guru SMPN 29 Pesawaran bahwa dirinya sangat bertrimakasi kepada pihak kontraktor adanya kegiatan ini karna memang keberadaan sekolah ini sudah layaknya di lakukan pembenahan.
Dan juga ia mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak wartawan dan LSM yang telah menjalakan tugas dan pungsinya (Tuposi) sehingga dalam kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.
“Saya selaku Guru di SMPN 29 Ini sangat mengapresiasi tugas kawan-kawan dari media.ataupun dari Ormas Dan lembaga saya tegaskan baik dari kepala sekolah dah jajaran guru tidak pernah namanya alergi terhadap kawan -kawan dari Wartawawan, mari kita bangun seinergi demi berjalanya kegiatan ini dengan baik ,”pungkasnya.
(Adi,S)
