Lions Club Jakarta Mitra Mandala Distrik 307 B1 Indonesia adakan Bazar Amal Ramadhan Sabtu 15 April di Tangerang

116
0

MSM TV, Jakarta – Dalam rangka menyambut hari raya Idu Fitri 1 Syawal 1444. H/2023, Lion Club Jakarta Mitra Mandala Distrik 307 B1 Indonesia akan mengadakan Bazar Ramadhan Sabtu 15 April 2023 di Tangerang. Dua bulan sebelum Bazar tersebut, pertama : mereke mengumpulkan barang bekas layak pakai, (pakaian, Alat elektronik listrik, Alat masak, Mainan anak anak dll). Kedua: Mengerakkan para Relawan untuk membantu Mereka kerja siang malam Cukup berat banting tulang buat menyenangkan hati saudara kita yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri,

Tentu saja relawaan Kill covid sudah pasti turut ambil bagian dalam program ini, sebagaimana semboyan mereka “Tiada hari tanpa berbuat baik terhadap sesama” Ketiga: Semua barang bekas ini tidak di berikan cuma cuma tetapi di jual Mengapa harus di jual ? Karena yang membeli akan bangga bisa memilih sesuai keinginannya dan seleranya Ada kebanggaan tersendiri dibandingkan di kasih cuma Cuma Lalu hasil penjualan barang bekas di pakai untuk apa ?

Uang hasil bazar di belikan sembako Beras Gula Minyak Indo Mi, dll. Keempat : Kegiatan ini tujuan utamanya membantu masyarakat pra sejahtera untuk menghadapi hari Raya Idul Fitri 2023 dengan bahagia bisa punya baju baru ada makanan baik dan banyak lagi Dan juga menggerakkan HATI para dermawan yang mau menyumbang daripada barang bekas memenuhi lemari, Saya bilang kata Adharta Ongkosaputra ketum kill Covid, ada dua keuntungan dermawan barang bekas.

Pertama: dapat Amal dari Allah SWT Tuhan yang maha kuasa Kedua: pasti dapat ganti baru baru deh Percaya ? Pasti lah Gusti Ora Sare Tuhan tidak tidur Acara juga akan diselingi edukasi protokol kesehatan. Dari tim Killcovid-19 dipimpin Dokter Yusuf Kristianto yangcekatan ini Akhir kata saya menyampaikan terima kasih kepada semua donatur yang dermawan Jangan lupa catat rekening panitia Siapa tahu ada rejeki lebih, kirim ke norek BCA 198198255 a.n Drg Magdalena kasus COVID-19 varian baru XBB.1.16 atau “Arcturus”.

WHO mengatakan bahwa varian ini memang perlu diwaspadai, “XBB.1.16 “Arcturus” is the next Omicron variant “to watch”. Dalam hal ini kita tahu bahwa secara umum memang ada tiga kemungkinan varian baru COVID-19, pertama “base scenario” seperti berbagai varian yang ada sekarang ini, ke dua “best scenario” kalau nanti ada varian baru yang lebih lemah dan ke tiga “worst scenario” kalau-kalau ada varian baru yang lebih ganas, mudah2an tidak terjadi.

Karena itu, Jurnalis Media Suara Mabes (MSM) Pusat pernah mengatakan kepada Adharta Ongkosaputra, Ketum Kill Covid di Kntornya di bilangan Kelapa Gading Jakarta Utara, agar Komunitas Kill Covid, jangan dibubarkan. (karena ada wacana membubarkan Kill Covid-red). Saya katakan, kalupun Covid mulai melandai, tetapi Kill Covid jangan dibubarkan, Nah… ini buktinya Covid-19 menggejala lagi yaitu varian “Arturus.

Sebab peran Kill Covid sudah terbukti, melayani vaksinasi masyarakat luas. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah peningkatan pemeriksaan whole genone sequencing sehingga kita tahu persis pola varian yang ada di negara kita. Juga perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) mendalam pada kasus-kasus yang ada, apalagi yang meningkat hampir seribu ini. Selain itu tentu cakupan vaksinasi booster (yang kini tidak terlalu banyak dibicarakan lagi) tetap harus terus ditingkatkan, baik bagi kelompok rentan dan juga masyarakat luas.

Kita tahu Kata Adharta, bahwa selama ini kasus harian kita sudah dibawah 200, lalu beberapa hari terakhir bergerak naik ke 300 an, 400, 500, lalu pernah 619 dan lalu turun lagi kle 565 dan 494, dan kemarin nyaris 1000 kasus sehari. Angka kematian harian juga sudah lama di bawah 10 dan bahkan dibawah 5 kematian, tetapi kemarin menjadi dua digit, 14 kematian, dan tentu kita berdukakarenanya.

Ada tiga hal yang dapat disampaikan sambung Adharta, dengan perkembangan angka ini. Pertama, kita tidak perlu menjadi panik karena memang pada dasarnya COVID-19 masih ada, dan bahkan pandemi belum dicabut. Kalau pun toh nantinya pandemi akan dicabut maka virus penyebab penyakit masih akan ada, COVID-19 masih akan ada, pasien juga masih akan ada dan bahkan yang meninggal karena COVID-19 juga masih akan ada, sama seperti kematian akibat penyakit menular lainnya. Hanya saja kalau sudah tidak pandemi maka angka kasus dan kematian akan terkontrol jauh lebih baik.

Ke dua, walaupun tidak perlu panik maka kenaikan menjelang 1000 kasus dan kematian dua digit ini tentu tidak disepelekan atau tidak masalah sama sekali. Pemerintah tentu perlu dan mungkin juga sudah melakukan tiga upaya utama, analisa kenapa kasus meningkat, mencegah agar jangan jadi kenaikan tidak terkendali dan mulai antisipasi kemungkinan kesiapan sarana kesehatan.

Untuk itu, kita anggota masyarakat biasa tidak perlu panik, kita tetap perlu waspada. Yang belum dibooster segeralah mendapatkannya dan kita jaga pola hidup sehat yang selama ini sudah kita kerjakan, serta ikutilah informasi kesehatan yang valid tutupnya, (Ring-o)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here