Jembatan Penghubung Antar Desa Pendosawalan dan Banyuputih Tak Disentuh Pemda Jepara, Berdiri Tahun 1989 Ini Menggunakan Dana Swadaya Kala itu

124
0

MSM TV, Jepara — Pada awak media, Kepala Desa Pendosawalan ini menyampaikan, jembatan merupakan akses penggerak perekonomian antar warga di daerah sekitarnya dan sebagaimana yang terlihat fasilitas jembatan penghubung antar Desa Pendosawalan dan Banyuputih di Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini sudah mengalami banyak kerusakan, namun tak kunjung diperbaiki.

Terletak di desa Pendosawalan RT 01 RW 01 dan desa Banyuputih RT 02 RW 01 berdiri sejak tahun 1989 dan kala itu dibiayai oleh dana pribadi Petinggi/Kepala desa terdahulu Sudiyanto bersama swadaya masyarakat Pendosawalan.

Sedangkan panjang jembatan tersebut sekitar 30 meter, yang membentang di atas sungai pendosawalan bakalan.

Dan kondisi jembatan saat ini telah keropos dikarenakan termakan oleh waktu, terutama di bagian lantainya. Sementara itu sudah ada perbaikan dari petinggi Desa Pendosawalan dengan biaya pribadi, ucap Hidarwo, Selasa (11/7/2023).

Lebih lanjut, Hidarwo mengatakan, “Jika jembatan itu setiap hari digunakan lalu lalang warga untuk keperluan ke sawah, ke pasar maupun ke tempat kerja bagi para buruh pabrik, dan awalnya dibangun menggunakan bambu lalu diganti dengan kerangka besi”.

Kerusakan jembatan itu sudah terjadi cukup lama, hingga kini belum ada penanganan dari pihak terkait yaitu (pemerintah daerah), dan sementara ini segala kerusakan hanya ditanggung oleh petinggi dengan merogoh dana yang cukup dalam.

“Ini rusaknya sudah sangat lama, jadi sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah baik Pemda Jepara maupun Provinsi. Dan perlu diketahui semua beban biaya perawatan jembatan ditanggung oleh seorang petinggi Pendosawalan selama dia masih menjabat dan dibantu masyarakat (warga),” tambahnya Hidarwo.

Walaupun sudah diperbaiki, tapi kondisi tersebut masih cukup membahayakan. Apalagi kondisi jembatan pada bagian pondasi sudah mulai rusak setelah diterjang banjir yang cukup besar beberapa waktu lalu.

Yang jadi kekwatiran itu ketika di musim penghujan dan akibat derasnya air sungai bisa menambah kerusakan jembatan yang tersebut , pada hal itu menjadi akses tercepat bagi warga kedua desa.

“Kami dari pemerintah desa sangat berharap perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Provinsi untuk segera dibangun jembatan tersebut, mengingat anggaran DD maupun ADD tidak ada alokasinya untuk pembangunan jembatan tersebut dan selama ini untuk perbaikan juga perawatan jembatan selalu merogoh dana pribadi para petinggi selama dia masih menjabat dan itu terjadi sejak jembatan tersebut dibangun, juga peran serta masyarakat Pendosawalan secara swadaya yang selalu membantu dalam pelaksanaan,” tutupya.

Sementara menurut Bagus Wahyu Wibowo salah satu warga setempat menuturkan, kami berharap semoga jembatan yang sudah tua ini bisa di bongkar dan di ganti jembatan yang lebih layak, pak.

Soalnya setiap hari ribuan pengendara sepeda motor melintasi jembatan ini, dan kalau di musim hujan air sungai selalu meluap sampai atas. Dan sangat menakutkan para pengendara maupun jalan kaki, pungkasnya.

(Yusron).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here