Haerul Warisin Dituntut Berhenti Jadi Ketua DPC Lotim

21
0

MSM TV, Lombok Timur – Ketika perjuangan tidak dihargai, maka yang timbul adalah aksi untuk menyuarakan aspirasi dan perjuangan itu sendiri, demikian disampaikan sejumlah PAC Gerindra Lombok Timur. Selain itu, hingga saat ini PAC di bawah pimpinam Haerul Warisin belum menerima SK.

Ketua PAC Gerindra Pringgabaya Yubiran bersama Ketua PAC Suela Lalu Kabul saat konferensi pers, Jumat 16 Agustus 2024 di Selong mengatakan, perjungan kami di arus bawah yang ikut andil membesarkan partai Gerindra Lombok Timur tidak dihargai oleh Ketua DPC Gerindra Lombok Timur, Drs. Haerul Warisin, M. Si.

“Kami PAC Gerindra Lombok Timur dan para kader militan telah melaporkan Ketua DPC Partai Gerindra Lotim Haerul Warisin ke DPD NTB dan DPP Gerindra agar diberhentikan menjadi ketua DPC dan menolak Haerul Warisin menjadi bakal calon Bupati di Lombok Timur,” tegas Yubiran.

Dia menegaskan, sampai saat ini PAC dan kader militan partai tidak pernah melihat apalagi menerima SK pengangkatan atau pengukuhan mereka.

Padahal, sambungnya secara yuridis SK itu adalah hal yang paling mendasar pada setiap organisasi.

“Kami sudah berdarah darah berjuang membesarkan partai ini tapi selembar SK belum pernah kami terima,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Ketua PAC Suela Lalu Kabul memberi pernyataan serupa, menurutnya ada dugaan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra serta surat tugas nomer 06.0030/TGS-PILKADA/DPP-GERINDRA/2024, tanggal 28 Juni 2024.

“Dugaan pelanggaran itu karena kami para PAC dan sejumlah Kader Gerindra semenjak pelantikan dan pengukuhan masa jabatan 2023-2029 hingga saat ini belum menerima sama sekali SK Pelantikan/pengukuhan,” ucapnya.

Hal itulah kata dia, yang menjadi alasan dirinya mewakli ratusan kader untuk menyuarakan aspirasi ini. Hal tersebut menurut mereka telah melukai prinsip perjuangan para kader Gerindra.

Selain itu, sambung Lalu Kabul sejumlah PAC Gerindra pada saat Pilpres dan Pilcaleg beberapa waktu lalu tidak diberikan ruang kebijakan dan kewenangan padahal kami dengan susah payah membentuk para saksi dan ranting.

“Pengalaman pahit perjuangan kami saat pilpres dan Pilcaleg lalu semua tim pada tingkat kecamatan yang bekerja tanpa mengenal lelah hanya diberikan uang transportasi Rp 500.000, Bayangkan saja, dari 130 saksi Pilpres dan Pilcaleg 2024 se-Kecamatan Suela yang dijanjikan RP 200 ribu tapi faktanya hanya diberikan Rp 100 ribu dia tidak tepati janjinya. Kami juga menyayangkan, selama kepemimpin Haerul Warisin tidak pernah ada pendidikan dan pengkaderan serta peningkatan kapasitas sebagai pelebaran sayap partai. Belum lagi berbicara sarana prasarana sebagai penunjang kebutuhan organisasi terutama kesejahteraan para kader”, katanya.

Karena itu, pihaknya berharap pada Mahkamah Partai Gerindra untuk mengevaluasi dan membatalkan SK ketua DPC serta memberhentikan Haerul Warisin sebagai ketua DPC Gerindra Lotim sekaligus membatalkannya sebagai bakal calon Bupati.

Jika laporan dan aspirasi rekan rekan tidak diindahkan sambungnya, maka puluhan PAC Gerindra bersama ratusan kader militan akan mendeklarasikan pengunduran diri dan membakar atribut partai Gerindra.

“Kami telah berdarah darah membesarkan partai ini, namun tidak ada kejelasan apalagi memberi apresiasi perjuangan ini, di Lotim sejumlah dapil mengalami peningkatan signifikan termasuk dapil kami. Terlebih lagi dengan menangnya Gerindra sebagai partai penguasa. Itu artinya perjuangan para kader tidak bisa disepelekan,” paparnya.

Sekretaris Gerindra Lombok Timur M.Yusri, saat dikonfirmasi awak media tidak merespon hingga berita ini dinaikan.***

Berikut Sejumlah PAC Gerindra yang menuntut pemberhentian Haerul Warisin :

Ketua PAC pringgabaya, Ketua PAC Suela, Ketua PAC Labuhan Haji, Ketua PAC Suralaga, Ketua PAC Jerowaru, ketua PAC Keruak, Sekretaris PAC Sambelia, Ketua PAC Wanasaba, sekretaris PAC Lenek, dan sejumlah perwakilan kader. (Red)