Gegara Minta Bantuan Bencana Galodo, Kepala SMA Cindekia Agam Arogan Sebut Media Abal-abal

41
0

MSM TV, Agam – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Cindekia di Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, telah mengecewakan banyak pihak dengan pernyataannya yang meremehkan media JelajahNews.com dan Media Suara Mabes.com ketika menyambangi sekolah tersebut terkait partisipasi sumbangsih bantuan bencana alam galodo yang melanda Kabupaten Agam beberapa waktu lalu.

Kepala SMA Cendikia, M. Hernandar, S.Pd, M.Si. melalui ponselnya mengatakan kepada satpam sekolah tersebut, mengatakan media JelajahNews dan media Suara Mabes termasuk Media abal-abal, menyuruh satpam di sekolah tersebut agar tidak meladeninya.

Kronologinya, pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024 kemarin, Kabiro Media JelajahNews.com mendatangi sekolah tersebut untuk bersilaturahmi kepada Kepala Sekolah SMAN Cindekia, M Hernandar Namun, mereka disambut dengan sikap yang kurang menyenangkan, ungkap Kabiro Agam Media JelajahNews, Andika.

Lanjut Andika, ia dan rekan kerjanya dari Media Suara Mabes, jurnalis Kab. Agam, Yose, datang pada pukul 10.00 WIB dan meminta izin untuk bertemu dengan Hernandar. Kemudian Seorang guru yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa, kepala sekolah sedang rapat dan menyarankan mereka untuk datang kembali pada siang hari.

Kemudian pada pukul 13.00 WIB, Andika dan Yose kembali ke sekolah tersebut dan melapor kepada Doni selaku satpam sekolah, untuk meminta izin bertemu dengan kepala sekolah. Namun, hanya beberapa menit kemudian, Doni mengatakan bahwa kepala sekolah tidak mau bertemu dengan mereka, katanya.

“Kami merasa heran dan bertanya mengapa kepala sekolah tidak mau bertemu dengan mereka”, katanya lagi.

Mereka kemudian meminta Doni untuk mengirimkan foto identitas mereka ke Hernandar melalui WhatsApp. Namun, Hernandar malah mengatakan kepada Doni melalui telepon bahwa media mereka adalah abal-abal dan tidak perlu dilayani.

Setelah itu, Andika mencoba menghubungi Hernandar melalui WhatsApp, tetapi tidak ada respon. Dia juga mengirimkan pesan kepada Hernandar, tetapi tidak mendapatkan balasan.
Andika kemudian mengkonfirmasi hal ini dengan Wil, sebagai Cabdin Wilayah Agam dan Bukit Tinggi. Wil justru menjawab konfirmasi bahwa kemungkinan saat Andika datang, kepala sekolah sedang menghadapi masalah dengan para gurunya. Wil juga meminta maaf atas ucapan Hernandar dan berharap Andika dapat memaafkannya.

Di sisi lain, Pimred Media JelajahNews, yang akrab dipanggil Dafit Pelor, sangat geram mendengar hal ini. Dia sangat menyesalkan bahwa seorang yang berpendidikan tinggi dan sebagai kepala sekolah bisa melontarkan ucapan yang tidak sopan dan tidak baik pada mitra kerjanya sendiri.

“ Wartawan adalah mitra instansi pemerintahan dan merupakan pilar keempat di negara kita. Saya berharap kepala sekolah tersebut dapat menyelesaikan masalah ini dengan wartawan saya di lapangan, agar masalah ini tidak berlarut-larut. Saya juga akan menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk membantu menyelesaikan masalah ini,” pungkas Dafit.

Mengutip dari berita yang sudah tayang dari media jelajah news bahwa, “Kepsek Cindekia Kabupaten Agam Lecehkan Media Jelajah news. Nyatakan Abal-abal”

Awak media mencoba mencari kebenaran berita itu dan menghubungi kepala sekolah SMAN Cindekia Kabupaten Agam, yakni M.Hernand mengubungi ponselnya dan mengkonfirmasi terkait berita yang sudah tayang tersebut.

terkait hal itu kepala sekolah menyampaikan bahwa dia hanya menyampaikan ke satpamnya, alias tidak mengatakan kepada Andika selaku wartawan yang ingin bersilaturahmi kepadanya. Dengan begitu, Kepsek ini mengakui bahwa pernyataan terkait media abal-abal ini sangat benar.

“Saya mengatakan ke satpam saya. Andika nguping pembicaraan,” ucapnya.

Disinggung saat dasaran mengatakan yang seolah-olah melecehkan wartawan itu, dia justru menjawab, “Saya berhubungan baik dengan semua media, Dia memaksa ketemu saat saya dan guru rapat bersama orang dinas, Kemudian dia meminta sumbangan Galodo,Saya bilang sudah selesai menyerahkan sumbangan galodo.” jelasnya.

Terkait dugaan pelecehan terhadap wartawan oleh Kepsek terkait ini awak media mencoba mengkonfirmasi kepala Dinas pendidikan Provinsi Sumbar yakni Drs Barlius, namun justru bungkam seribu bahasa, atau no respon.

Maka karena tidak ada jawaban dari pihak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Simbar, maka hingga berita ini ditayangkan, awak media masih menunggu jawaban dari Sekda Sumbar.

Yose Rinaldi Jurnalis Kab. Agam

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran berita SuaraMabes.com di WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFTbjqLo4hlGdXlRr1u. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.