MSM TV, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional, 12 November 2023, Penulis Jurnalis Pusat Media Suara mabes, mengangkat judul “Anakkon Hi do Hamoraon di ahu” yang artinya, anak ku itulah mejadi kekayaan bagi saya (terjemahan bebas-red) : karena penulis merasa menikmati peran ayah semaasa hidupnya menyekolahkan hingga ke perguruan tinggi Program Pasca Sarjana.
Bagi orang Batak apapun dikorbankan termasuk jual tanah, kerbau dan harta lainnya asal anak biasa bersekolah setinggi-tingginya. Karena anak itulah harta kekayaan bagi orangtua. (Anakkon hi do Hamoraon di ahu).
Sayangnya penulis belum sempat membahagiakan ayah, sudah keburu menghadap Tuhannya. Hanya doa yang selalu penulis panjatkan dikala ziarah ke makamnya beberapa kali, agar Tuhan senatiasa memberikan damai sejahtera disurga dan mengampuni dosa-dosanya semasa hidupnya.
Berbicara Hari Ayah Nasional, yang diperingati setiap tanggal 12 November, dilansir dari kanal Hot Liputan6.com, Hari Ayah di Indonesia telah dirayakan sejak tahun 2016. Asal usul sejarah perayaan Hari Ayah Nasional dijelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diprakarsai oleh paguyuban Satu Hati, paguyuban lintas agama dan juga budaya tahun 2006, bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Sejarah hari Ayah Nasional bermula ketika muncul pertanyaan tentang kapan hari Ayah itu, lantaran selama ini di Indonesia hanya ada peringatan Hari Ibu yang dirayakan pada 22 Desember setiap tahunnya. Pada akhirnya Hari Ayah Nasional dideklarasikan oleh PPIP pada 12 November 2016 di Surakarta, Jawa Tengah dan Flores, NTT.
Tujuan dari penetapan ini agar tidak ada anggapan bahwa ayah bukan sosok yang tidak lebih penting dari ibu. Di sinilah makna peringatan Hari Ayah Nasional, sebagai upaya mengakui perjuangan ayah, peranan ayah, dan segala hal baik yang berhubungan dengan sosok ayah.
Para tokoh dunia dan penulis ternama di Tanah Air pun mengakui bertapa berharganya sosok ayah bagi anak-anak dan keluarganya. Lalu bagaimana cara merayakan Hari Ayah Nasional? Sebagai anak maupun istri, Anda bisa memberi ucapan maupun kado istimewa dalam bentuk apapun untuk mengapresiasi perannya selama ini.
Ide ucapan Hari Ayah Nasional ini adalah kutipan kata-kata penuh makna dari tokoh-tokoh ternama tersebut. Berikut di antaranya:
1. Semua pria bisa memiliki anak, tapi hanya orang spesial yang bisa menjadi ayah, itulah alasannya aku memanggilmu ayah, karena kau spesial untukku. – Wade Boggs
2. Warisan terbesar seorang ayah adalah bisa membuat keluarganya sebagai teladan. – Ahmad Dahlan
3. Ayah juara satu seluruh dunia. – Andrea Hirata
4. Ayah adalah yang teristimewa di dunia, sebab dari keringatnya ia memberi tapak untuk melangkah. – Abdurahman Faiz
5. Sebenarnya, aku ingin kembali, Ayah. Pulang ke teduh matamu. Berenang di kolam yang kau beri nama rindu. – Pramoedya Ananta Toer.
Lalu apa perbedaannya dengan Hari ayah sedunia ? Hari Ayah Sedunia muncul karena seorang anak yang ingin menciptakan hari spesial untuk ayahnya. Adalah Sonora Smart Dodd, seorang anak yang mendengarkan pidato tentang Hari Ibu. Dia kemudian ingin melakukan sesuatu dan menciptakan hari khusus juga untuk ayahnya, William Jackson Smart.
Mulanya, Dodd ingin perayaan Hari Ayah pada 5 Juni, bertepatan dengan ulang tahun ayahnya. Dia bahkan mengajukan petisi agar hari tersebut diakui di kotanya. Namun, akhirnya Hari Ayah Sedunia dirayakan pada 19 Juni 1910.
Di hari pertama perayaan, sejumlah anak memberikan bunga mawar merah ke ayah mereka. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas jasa dari para ayah untuk keluarga.
Disisi lain, Romo Yos Bintoro mengatakan Hari Ayah : menjadi Bijak. Waktu @ harta yg berharga dari Tuhan Allah. Disana ada ruang yg menjadikan hidup jadi bermakna utk melayani Tuhan & sesama.
Memang ada musuh waktu : keengganan, kemalasan & penundaan. Sejatinya, panggilan hidup @ menaati aturan waktu dan “bijak” adalah pilihan dan tindakan lewat proses keluar dari diri sendiri dan tak hanya instan, spontan semata sebagai tips Pertama menjadi bijak.
Kedua, “bijak” menjadikan orang yakin bahwa di samping kuasa uang, harta atau kuasa manusia, masih ada kuasa Tuhan yang mengatasi kuasa manusia.
Ketiga, “bijak” tak menjadikan orang sombong, arogan & egois, tapi mengarahkan manusia menyembah pada Tuhan. Keempat “bijak” itu sederhana, hadirkan damai sejahtera jiwa raga & bersahabat dgn ciptaan-Nya.
Kelima “bijak” itu bukanlah nasib atau takdir, melainkan pilihan, buah kebiasaan mengembangkan keutamaan sejati manusia. “SELAMAT HARI AYAH NASIONAL” tutup Romo Yos Bintoro,Pr (Ringo)