Kembali Longsor, Jalan Sabuk Merah Ditangani BPJN X NTT

153
0

MSM TV, NTT – Setelah ditangani akibat longsor sebelumnya pada beberapa waktu lalu, jalan sabuk merah wilayah timur di kilometer 106 di Desa Kaen, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu kini Kembali ditangani oleh Balai Penanganan Jalan Nasional (BPJN) X NTT setelah jalan itu Kembali mengalami longsor yang lebih besar dari longsor sebelumnya.

“Lokasi itu sebelumya sudah longsor dan kita tangani secara darurat dan kini Kembali longsor yang dengan kondisi yang lebih berat, sehingga kita masih lakukan identifikasi untuk bisa lakukan penanganan darurat dengan merubah jalur agar bisa Kembali fungsional seperti bisa.”

Kata Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Penanganan Jalan Nasional wilayah dua Provinsi NTT David Samosir saat ditemui di Kupang pada Jumat, (31/03/2023).

David menjelaskan, kondisi tanah di jalur sabuk merah Wilayah timur memiliki karakter yang berbeda atau dikenal dengan nama Bobonaro Clay atau tanah dengan kondisi lumpur saat musim hujan dan sangat padat pada saat musim kemarau,

“Kondisi tanah di sabuk merah wilayah timur itu memiliki sifat yang berbeda, kalau musim hujan berlumpur dan musim kemarau padat sehingga mudah terjadi longsor saat musim hujan seperti yang terjadi saat ini”. Jelasnya.

Sebelumnya menurut David, di lokasi itu sudah terjadi longsor dan telah ditangani secara darurat oleh Balai, namun Kembali mengalami longsor setelah wilayah itu diguyur hujan selama berhari-hari.

“Disana hujan sampai saat ini belum redah, tetapi kita upayakan lakukan penanganan secara darurat dengan mengubah arah atau alih trase jalan agar bisa digunakan warga”. Ungkap Mantan PPK Kota Labuan Bajo ini.

Di ruas jalan sabuk merah wilayah timur  kini telah terdapat sedikitnya 62 titik longsor dengan kondisi berat dan ringan sejak musim hujan tahun ini.

“Di ruas itu sesuai data kita ada sekitar 62 titik longsor dengan kondisi berat dan ringan belum termasuk longsor yang akan ditangani pada tahun ini secara permanen.” Kata David.

Penanganan terhadap 62 titik longsor itu oleh Balai jalan menurut David, seluruhnya bersifat darurat dan diupayakan semaksimal mungkin agar jalan di sabuk merah timur tetap digunakan oleh warga.(eras)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here