Penyakit Demam Berdarah (DBD) Sedang Melanda Kota Jakarta

38
0

JakartaBicara, Jakarta – Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini akan membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang dan persendian seakan-akan terasa patah. Jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Kasus demam berdarah dengue terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. DBD merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) & 3M PLUS VAKSIN DBD.

Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya. Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari. Secara tampilan, nyamuk ini cukup mudah dikenali dengan warnanya yang belang hitam-putih dengan ciri fisiknya yang kecil. Mereka tidak suka mendiami tempat yang kotor, melainkan menyasar tempat-tempat bersih, seperti bak mandi.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan terkena penyakit demam berdarah, antara lain: Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis, Memiliki riwayat infeksi virus dengue,Anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh.

Di Indonesia sendiri, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2013, tercatat sekitar 103.649 kasus demam berdarah, dengan angka kematian mencapai 754 orang. Kebanyakan kasus tersebut terjadi akibat komplikasi yang menyebabkan kerusakan organ, seperti hati, jantung dan paru. Maka dari itu, sebagai upaya pencegahan, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, kendalikan stres, olahraga secara teratur, dan jangan lupa memasang obat nyamuk di ruangan yang terindikasi tempat persembunyian nyamuk.

Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celcius. Kondisi ini akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis. Selain demam tinggi, berikut ada pula beberapa tanda dan gejala DBD adalah: Sakit kepala, mual hingga muntah, Nyeri di belakang mata, tulang, dan otot, muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit. Radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum. muntah darah.

Setelah muncul gejala tersebut, Anda akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan.

Kesaksian Adharta Ongkosaputra ketua umum KRIS, Minggu 17 Maret 2024 mengatakan :
Dalam khotbah seorang Ustadz , selalu mencatat dan mengingat nya kata Adharta,
Kata beliau ( Ustadz) ada 5 orang yang Doanya itu tanpa perantara tapi langsung di terima oleh Tuhan
Yaitu :
1. Orang Lapar ( baik puasa atau kelaparan)
2. Orang Sakit ( baik yang di rawat atau yang menderita)
3. Orang dalam penjara (tahanan yang diambil kebebaaannya)
4. Orang yang tertindas dan menderita
5. Orang yang dekat dengan Tuhan (pastor pendeta Banthe Biksu Ustadz)

Nah jika ingin Doa mu diterima Tuhan lanjut Adharta, ayo Puasa saat lapar silahkan berdoa atau Kunjungi orang sakit; atau bantu orang susah menderita; Orang di penjara atau minta tolong Pastor bawa Doa.

Pokoknya selama bulan Ramadhan ini jangan berhenti berbuat baik. Dalam bulan Puasa Prapaskabagi umat Katolik , kata Adharta, jadikan Aksi Puasa Pra Paska(APP) dengan mengambil prioritas orang susah dan orang menderita,orang miskin,orang sakit dan orang dipenjara,semua kegiatan itu adalah bagian dari penyembuhan sempurna.

Lebih lanjut mengatakan ,14 hari paska operasi Hernia Nukleus Pulposus (HNP) oleh Dr. dr. Lutfi Gatam Rumaah Sakit Eka Hospital.ujar Adharta, Aku sudah mulai belajar jalan, Kondisi masih lemah tetapi dokter menganjurkan latihan jalan jadi tidak perlu Fisio lagi.

Benar juga advis dokter karena rasa nyeri sudah hilang sisa rasa ngilu bekas operasi dan ada benda asing dalam tubuh aku. Tangan Mata dan Hati mereka tidak lain tidak bukan adalah tangan hati dan mata Tuhan sendiri

Dalam kesempatan sakit ini aku juga mempersiapkan Doa khusus buat semua sahabat terkasih dimana saja baik yang sehat maupun yang sedang sakit, Semoga semuanya menjadi Baik dan Penyembuhan Sepurna bisa di terima.

Penyakit Demam berdarah (DBD) sedang melanda Kota Jakarta

Pagi ini sambung Adharta, aku dapat khabar ada lebih dari 30 orang yang aku kenal sedang di rawat di rumah sakit karena DBD terang nya. Penyakit virus ini perlu di beri perhatian khusus apalagi bagi penyintas Covid-19 ,Karena akan berlipat daya jangkitnya. Untuk pencegahan DBD ada baiknya dilakukan Vaksin DBD lebih awal Kill Covid-19 Relief Internasional Service ( KRIS) sedang memikirkan untuk mengadakan Vaksin DBD,Cuma sedang dipikirkan pembiayaan nya karena harga Vaksin cukup mahal,mungkin bisa dengan cara subsidi silang atau sponsorship kata Adharta Ketua Umum KRIS ini.

Saya cuma bisa memberikan masukkan agar kita tidak kecolongan. Keponakan saya perempuan usia 10 tahun sambung Adharta,Kena DBD dan tidak tertolong karena terlambat pertolongan Jadi memang kita perlu kewasdaan.

Bagi sahabat yang pernah Kena atau penyintas Covid-19,harus super wasapda dengan virus DBD Jangan anggap enteng. Jika ada gejala demam lebih baik langsung ke dokter

Atau ke rumah sakit. Bagi yang belum sakit ada baiknya ambil Vaksin DBD lebih awal himbau nya. Tuhan berikanlah petunjuk-Mu kepada semua umat-Mu bagaimana kita semua bisa menuju penyembuhan sempurna tutup Adharta. (Ring-o)