Kapolsek Melaya Datangi TKP Atas Matinya Sapi Milik Warga Yang Menimbulkan Kecurigaan

40
0

MSM TV, Jembrana Bali – Kapolsek Melaya, Polres Jembrana, Polda Bali, Mendatangi TKP atas matinya sapi milik warga l Made Bawa yang menimbulkan pertanyaan besar serta kecurigaan, Sabtu (17/2/2024).

Menurut laporan yang diterima pihak berwenang, I Made Bawa melaporkan atas matinya sapi miliknya tersebut dan mencurigai penyebab kematian sapi.

“I Made curiga atas kematian sapinya dan mencurigai penyebabnya, karena menurutnya sapi miliknya tersebut sehat selama ini, selain harga sapi memiliki nilai ekonomis tinggi, jadi wajar saja kalau dirinya curiga”.

I Made Bawa (50) seorang petani , yang tinggal di Br. Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, memberikan keterangan kepada pihak Kepolisian, Bahwa dirinya menemukan sapi kesayangannya telah mati sekitar pukul 07.00 WITA. Kejadian ini juga disaksikan oleh Ni Luh Superwati, seorang penjahit, dan I Made Tikayasa, seorang petani lainnya.

Tim reskrim Polsek Melaya di bawah komando Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., bersama Kanit Reskrim Iptu I Made Yudi H., S.H., Kanit Binmas I Ketut Redana, Panit Opsnal 1 Reskrim Ipda I Ketut Sujana dengan beberapa anggota lainnya, segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.

Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, drh. IGN B Rai Mulyawan, yang juga ikut dalam proses investigasi, menduga bahwa sapi tersebut meninggal karena mengalami Bloat/Tympani-rumen atau sebuah kondisi yang disebabkan oleh gangguan pencernaan. Pada pemeriksaan mulut tidak mengalami perubahan warna atau tidak mengeluarkan bau kas, di bagian perut terjadi gelembung udara dan dianus keluar cairan bercampur darah.

Langkah-langkah penyelidikan yang telah diambil oleh tim reskrim Polsek Melaya meliputi menerima laporan dari pemilik sapi, mendatangi tempat kejadian perkara, mencatat identitas pelapor dan saksi-saksi, menghubungi berbagai pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana serta Inafis untuk melakukan pemeriksaan forensik, dan mengumpulkan barang bukti, termasuk satu ekor sapi jantan berwarna coklat.

Meskipun dugaan awal menunjukkan bahwa kematian sapi disebabkan oleh Bloat/Tympani-rumen, untuk memastikan penyebab kematian, sudah dilakukan otopsi oleh tim dari Balai Besar Veteriner Denpasar. Sampel-sampel sudah diambil untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.

Kepolisian Sektor Melaya bertekad untuk terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap kebenaran dibalik kematian sapi jantan tersebut yang telah menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat setempat.

humpolmelaya
(redMSM)..